CONTOH ESSAY : MENGAPA HARUS MENJADI DUTA GENRE ?



Mengapa Anda Harus Menjadi Duta Genre ?
Menutup Fase Perkembangan Remaja Sebagai Role Model

12 juni tahun 2000 terjadi sebuah gol spektakuler yang dicetak oleh pemain Portugal bernomor punggung 7 dan disaksikan oleh salah satu anak berusia 15 tahun di negaranya. Gol itu pula yang membawa negaranya masuk ke Semi Final UEFA UERO 2000. Sejak saat itu si anak berkeyakinan bahwa suatu saat nanti ia akan berada di posisi yang sama dengan sang Idola. Dan benar saja, pada tahun 2003 si anak itu bertemu dengan sang idola untuk membela negaranya dalam setiap ajang pertandingan sepakbola. Bahkan si anak yang bermimpi berada di posisi sang idola tersebut, saat ini menjelma menjadi pemain sepakbola terbaik dunia, peraih lima penghargaan bergengsi Ballon d’Or, jauh melampaui prestasi sang idola. Ya, si anak itu bernama lengkap Cristiano Ronaldo dos Santos Aveir dan sang idola, Luis Figo.
Dari kisah itu, kita bisa mengambil salah satu pelajaran tentang pentingnya peran figure sebagai role model positif bagi seseorang dalam mengembangkan potensi dirinya membentuk identitas diri. Albert Bandura, salah satu tokoh Psikologi Behavioristik menyebutkan bahwa seseorang akan melakukan modelling atas perilaku orang lain yang dijadikannya sebagai role model yang disebutnya sebagai Social Learning. Jika pada masa anak, orang tua atau guru menjadi figure idolanya, maka pada masa remaja, teman sebaya menggantikan kedudukan itu. Sehingga seringkali sikap, perkataan, serta perilaku teman sebaya dijadikannya sebagai acuan untuk bertindak.
Remaja sendiri merupakan sebuah fase perkembangan atau peralihan dari anak-anak menuju ke dewasa. Inilah yang sering disebut sebagai masa pencarian jati diri, karena berada pada tahap persimpangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Menurut Erikson, Salah satu tokoh psikologi perkembangan, remaja merupakan salah satu tahapan penting untuk membentuk identitas pribadinya. Konflik utama pada fase remaja adalah Identitas Vs Kekaburan Peran, sehingga butuh seorang figure sebagai acuannya dalam bertindak. Sayangnya perkembangan emosi, kognitif, sosial, afektif, dan aspek kepribadian lain yang belum matang membuat remaja belum mampu berfikir objektif tentang figure yang mereka ambil sebagai role model tersebut.
Sebagian remaja beruntung mampu mengambil role model positif untuk acuan mereka dalam mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki, namun sebagian remaja lain justru terjerumus ke hal negatif karena salah mengambil figure sebagai role model mereka, yang kemudian diikuti oleh remaja-remaja lain disekitarnya. Sebuah jurnal tentang proses pembentukan identitas diri remaja yang di tulis oleh Purwadi (2004) menyatakan bahwa, keberadaan figure yang dilihat oleh remaja memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pembentukan identitas diri remaja. Remaja melihat, menilai dan menemukan nilai-nilai yang dianggap baik ada pada figure tersebut, yang selanjutnya diinternalisasi ke dalam dirinya untuk dijadikan bagian dari pembentuk identitas dirinya.
Pernyataan-pernyataan di atas menjadi afirmasi bagi saya untuk terjun sebagai duta Generasi Berencana (GenRe). Tumbuh besar di lingkungan dengan permasalahan-permasalahan remaja seperti pernikahan usia dini, angka putus sekolah tinggi, married by accident (M.B.A) serta permasalahan lain yang semakin kompleks menumbuhkan keprihatinan sekaligus kesadaran bagi saya untuk ikut andil sebagai agent of change. Selain itu di akhir fase perkembangan psikologis saya sebagai seorang remaja, saya ingin menjadi salah satu pilihan role model positif khususnya bagi teman-teman sebaya saya dan bagi remaja-remaja di Indonesia pada umumnya.
Ajang pemilihan duta GenRe Indonesia ini menjadi kesempatan yang sangat berharga. Di kesempatan inilah saya harus mengaktualisasikan diri, memenuhi Need for Achievement (N-Ach), Need for Affiliation (N-Aff), dan Need for Power (N-Pow) yang saya miliki. Tuhan yang maha Esa sudah memberikan rahmatNya yang sangat berharga dalam hidup ini, sebuah kesadaran, kepedulian dalam diri dan kesempatan untuk ikut berkontribusi sebagai bagian utama dari perubahan remaja, generasi Nusantara kearah yang lebih baik.
Salam Generasi Berencana !

Komentar

Postingan Populer